Senin, 19 Agustus 2013

Berasuransi Pada Allah Saja


Ada yang komentar di Facebook saya : “Saya tidak butuh asuransi, saya berasuransi ke Allah saja”
Saya Setuju! Allahlah yang maha berkehendak atas segalanya dan saya meyakini hal ini, manusia hanya bisa berusaha dan keputusan terakhir ada ditangan Allah. Sama juga dengan ketetapan bahwa Rejeki, Jodoh dan Maut sudah ditetapkan oleh Allah. Namun, kita semua tetap DIWAJIBKAN berihktiar untuk menggapainya. Rejeki sudah ditetapkan, namun apakah kita cukup dengan berpangku tangan dirumah saja menunggu datangnya “ HUJAN UANG ” yang langsung memenuhi rumah kita?  Tentu kita harus bekerja untuk menggapainya. Jodoh sudah ditetapkan, tapi apakah kita diam diri dirumah hingga Allah akan mengirim sendiri bidadari dari kayangan untuk menjadi pasangan hidup Kita? Tentu kita harus berihktiar mencarinya. Dan maut juga sudah ditetapkan, namun ketika kita SAKIT kenapa harus ke DOKTER untuk meminta kesembuhan. Padahal kalau waktu “Kematian” itu belum  tiba, mesti sembuh sendiri kan?

Lalu, apakah jika kita datang ke dokter untuk berobat, lalu dikatakan tidak percaya dengan Allah?

Allah itu Maha baik, namun bukan berarti kita DIAM lalu  semuanya beres. Burungpun oleh Allah diberi rezeki (makanan) namun tidak dengan melempar makanan itu kedalam sarangnya. Burungpun HARUS terbang kesana kemari untuk mencari makannya.

Asuransi itu adalah bentuk ikhtiar kita untuk saling tolong menolong. Dalam konsep Asuransi Syariah yang sudah dikaji dengan baik oleh Majelis Ulama Indonesia, Asuransi adalah sebuah upaya “GOTONG ROYONG”. Asuransi Syariah itu prinsip dasarnya GOTONG ROYONG dimana jika ada satu peserta membutuhkan biaya untuk perobatannya, maka dana itu akan diambilkan dari dana peserta lainnya, jika ada satu nasabah yang meninggal, juga akan di “sumbang” oleh peserta lainnya, hingga satu peserta yang mengalami musibah akan diringankan karena beban  yang BESAR itu akan dibagi dengan BANYAKNYA nasabah.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Benarkah Asuransi itu Hanya untuk Orang Kaya?


Beberapa hari yang lalu, ada teman yang mengirimkan pesan ke saya "Apakah Asuransi hanya bisa dinikamati orang yang cukup banyak uang? bagaimana dengan orang miskin pernahkan terpikir para agen asuransi bisa membantu mereka? Kalo memang sistemnya asuransi gotong royong, ayo bantu saudara-saudara kita yang miskin." Sambil tersenyum, dalam hatiku apakah harus sedangkal itu cara kita melihat sesuatu?

Jika seorang Presiden yang PEDULI dengan rakyatnya, lalu apakah harus TIDAK MAKAN karena semua beras di rumahnya DIBERIKAN KEPADA FAKIR MISKIN?

MISKIN adalah akibat dari TINDAKAN ANDA SENDIRI. Kalau mau menjadi KAYA, maka anda HARUS BEKERJA.

Billgate mengatakan "Kalau anda lahir dalam kondisi Miskin, itu bukan salah anda, Namun jika anda MATI dalam kondisi MISKIN, itu JELAS SALAH ANDA SENDIRI". Menolong orang yang miskin bukan berarti dengan TIAP HARI memberi makan. Tapi memberikannya kesempatan untuk bisa BEKERJA.

Ada pepatah yang mengatakan "Jika anda memberinya IKAN, maka anda memberi Makan Sehari, tapi jika anda memberikan PANCING, anda sedang memberinya makan Selamanya".

Pemerintah sudah siapkan program bantuan untuk orang orang miskin. Bahkan tahun 2014, pemerintah akan mengasuransikan 61 juta warga Miskin.

Dari sini jelas, bahwa pemerintah juga sudah memikirkan nasib warga miskin. Lalu anda mau pilih menjadi yang mana :
- Pilih jadi warga yang disebut MISKIN dan asuransi atas jiwa dan kesehatan anda akan ditanggung oleh Pemerintah?
- Atau anda keluar dari zona itu dan menikmati hidup anda yang JAUH lebih INDAH.

Hidup adalah sebuah Pilihan.

Kamis, 01 Agustus 2013

Sekali Lagi, Kenapa Harus Menjadi Agen Asuransi?


Sahabatku di Seluruh Indonesia, sering saya menjumpai rekan yang menanyakan kepada saya, kenapa anda memilih menjadi seorang Agen Asuransi?

Mari kita bahas satu persatu...

Perlu anda ketahui, sebelum saya memutuskan menjadi agen asuransi, saya juga mengalami satu pergolakan BESAR dalam hidup saya.

Saya dilahirkan dari sebuah keluarga yang sangat sederhana, lahir di desa di sebuah rumah berdindingkan "GEDEK" (rumah dari bambu). Masa kecil, aktifitas saya adalah "ANGON WEDUS" (gembala Kambing) dan "NGARIT" (Cari Rumput). Ayah saya meninggal saat saya masih usia 3 Bulan di dalam kandungan. Jadi saya lahir sebagai anak Yatim. kemudian saya diasuh oleh kakek dan nenek saya. Hingga akhirnya mama saya menikah lagi, dan dari penghasilannya sebagai "GURU SMP" saya dibesarkan.

Saya bukan anak konglomerat, saya bukan dilahirkan dari keluarga yang berkelimpahan. Keluarga saya  sangat sederhana. Mama saya berjuang sekuat tenaga, ngajar honor dimana mana supaya punya uang untuk menyekolahkan saya. Dan Alhamdulillah, saya akhirnya Lulus Sebagai Sarjana Teknik Informatika dengan Predikat Lulusan TERBAIK di kampus saya di Sanata Dharma Jogjakarta.

Dengan menyandang Sebagai Lulusan terbaik, dan menguasai dengan Baik "Komputer", maka selepas kuliah saya Mengajar Komputer di SMP Muhammadiyah Palangkaraya dengan Honor Rp 40.000 sebulan. dan inilah Honor saya, saat saya berani menikahi Istri saya. Ya, Rp 40.000 Perbulan.

Setelah saya menikah, saya merasa harus bekerja lebih keras, karena tidak mungkin saya bisa menghidupi istri saya dengan Rp 40.000 tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk melayani Service Komputer door to door, dan hasilnya lumayan. Hingga akhirnya saya dipercaya satu persatu oleh pelanggan saya untuk membeli komputer melalui perantaraan saya. 

Karena saya tidak memiliki modal, maka ketika ada pelanggan ingin membeli komputer lewat saya, maka saya minta bayar di depan, lalu saya order komputer dari surabaya. dan alhamdulillah.. tahun demi tahun, kepercayaan ini terus tumbuh dan alhamdulillah, Toko Komputer saya menjadi yang TERBESAR di Kalimantan Tengah.

Menyandang Predikat sebagai "BOS TOKO KOMPUTER TERBESAR", dan "BERALIH MENJADI AGEN ASURANSI" adalah "KEPUTUSAN TERBESAR" dalam kehidupan saya.

Mau jadi agen? KLIK DISINI

Apa saja alasan saya hingga keputusan itu saya ambil?

1. Saya Ingin Bebas WAKTU
Bicara Ketenaran, mungkin saya sudah dapatkan di Toko Komputer saya, karena saya punya PULUHAN RIBU PELANGGAN, namun dari pagi hingga malam, SETIAP HARI saya tidak bisa kemana-mana, karena banyak pelanggan lebih senang jika saya sendiri yang melayani. Saya memiliki banyak karyawan, namun faktor KEDEKATAN yang sudah terbangun lama, hingga para pelanggan memang lebih enjoy dengan saya. dan SAYA MERASAKAN CAPEK..

Sementara di Bisnis Asuransi :
Saya bisa bekerja Kapan saja dan dimana saja. Selama di satu tempat, kita ketemu "Manusia", maka disitulah kita bisa BEKERJA. Bebas menentukan KAPAN MULAI BEKERJA dan KAPAN MAU LIBURAN. Tidak ada yang Mengatur waktu kerja kita.